Cara Menggunakan Mesin Pengupas Padi dengan Efisien

cara menggunakan mesin pengupas padi

Cara menggunakan mesin pengupas padi perlu kamu kuasai agar hasil panen tidak hanya menumpuk di gudang. Kalau kamu punya hasil panen padi sendiri, tentu sayang banget kalau gabahnya tidak segera diolah, kan?

Apalagi kalau kamu juga sudah pakai mesin pemecah kulit padi, prosesnya bakal jauh lebih cepat dan hasilnya maksimal. Yuk, kita bahas bareng cara menggunakan mesin pengupas padi yang benar dan efektif, biar nggak cuma hemat waktu tapi juga menghasilkan beras berkualitas.

Cara Menggunakan Mesin Pengupas Padi

Setelah panen dan gabah berhasil dipisahkan dari jerami dengan mesin pemecah kulit padi, jangan buru-buru puas—proses belum selesai! Untuk menghasilkan beras yang enak dimasak dan dikonsumsi, gabah masih harus melalui tahap pengupasan.

Di sinilah pentingnya memahami cara menggunakan mesin pengupas padi dengan benar dan efisien. Jangan asal tuang gabah—ikuti langkah-langkah penting agar hasil maksimal dan mesin tetap awet. Yuk, kita bahas bersama!

1. Kenali Jenis Mesin Pengupas Padi

Sebelum digunakan, penting banget untuk mengenali jenis mesin yang kamu miliki. Ada mesin pengupas tipe disc (cakram), rubber roll (rol karet), dan kombinasi dengan blower penyaring.

Kalau kamu juga punya mesin pemecah kulit padi sebelumnya, berarti kamu tinggal melanjutkan proses ke mesin pengupas untuk memisahkan kulit gabah yang tersisa dan menghasilkan beras pecah kulit atau bahkan langsung beras siap konsumsi, tergantung jenis mesinnya.

2. Siapkan Gabah yang Sudah Dikeringkan

Langkah awal sebelum menggunakan mesin pengupas padi tentu menyiapkan bahan bakunya, yaitu gabah. Pastikan gabah sudah benar-benar kering, ya! Kadar air idealnya sekitar 14%. Kalau masih terlalu basah, bisa merusak mesin dan hasil berasnya juga kurang maksimal.

Kamu bisa jemur gabah di bawah sinar matahari atau pakai alat pengering gabah kalau ingin hasil lebih merata dan cepat.

3. Nyalakan Mesin dan Lakukan Pemeriksaan Awal

Sebelum memasukkan gabah, nyalakan mesin dan dengarkan apakah ada suara aneh. Cek juga apakah semua bagian bergerak normal, termasuk rol pengupas, motor penggerak, dan saluran keluar.

Kalau kamu pakai mesin kombinasi, pastikan blower penyaring dan pemisah sekam juga aktif agar proses bisa berjalan lancar tanpa tersumbat.

4. Masukkan Gabah Secara Bertahap

Masukkan gabah ke corong input secara perlahan dan bertahap. Jangan langsung dituang banyak, karena bisa bikin mesin cepat panas dan menyumbat jalur pengupasan.

Saat gabah masuk, mesin akan bekerja memisahkan kulit gabah dari isinya. Kalau kamu pakai sistem bertingkat dari mesin pemecah kulit padi ke mesin pengupas padi, alurnya akan otomatis berlanjut dari pecah kulit ke pengupasan sempurna.

5. Pisahkan Hasil Pengupasan

Hasil dari mesin biasanya akan terbagi jadi tiga: beras pecah kulit, sekam, dan sisa gabah yang belum terkelupas. Untuk hasil maksimal, kamu bisa saring kembali beras yang keluar dengan alat sortasi atau blower, agar beras benar-benar bersih dari kulit halus.

Kalau ada gabah yang belum terkelupas, bisa kamu masukkan lagi ke mesin untuk pengupasan ulang. Nggak ribet, kan?

6. Bersihkan Mesin Pengupas Padi Setelah Digunakan

Ini langkah yang sering dilupakan, padahal penting banget! Setelah selesai, bersihkan sisa sekam, debu, dan serpihan padi di dalam mesin. Mesin yang bersih akan lebih awet dan tidak cepat rusak.

Kalau ada bagian yang longgar atau aus, segera ganti atau perbaiki sebelum digunakan kembali. Perawatan rutin ini akan menjaga performa mesin tetap optimal.

Kesimpulan

Nah, sekarang kamu sudah tahu cara menggunakan mesin pengupas padi dengan benar. Prosesnya mudah, asalkan dilakukan dengan teliti dan mengikuti urutan yang tepat. Kalau kamu kombinasikan dengan mesin pemecah kulit padi, hasilnya akan lebih cepat dan efisien.

Beras yang dihasilkan pun lebih bersih dan siap dikemas untuk konsumsi sendiri atau bahkan dijual. Yuk, maksimalkan teknologi pertanian yang kamu miliki, biar usaha tani makin maju dan menguntungkan!