Cara menghitung zakat mal profesi menjadi salah satu bentuk zakat kontemporer yang berkaitan dengan pendapatan dari pekerjaan atau keahlian. Seorang muslim yang bekerja sebagai pegawai, dokter, pengacara, seniman, atau profesi lain memiliki kewajiban zakat jika penghasilannya sudah mencapai nisab. Zakat ini hadir sebagai bentuk kepedulian sosial sekaligus pembersih harta agar keberkahan terus mengalir.
Kesadaran membayar zakat profesi semakin meningkat seiring dengan berkembangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya berbagi rezeki. Banyak orang menyalurkan zakat melalui lembaga resmi agar lebih terarah. Namun, sebelum menunaikan kewajiban tersebut, seorang muslim harus memahami cara menghitung zakat mal profesi dengan benar.
Dasar Hukum Zakat Profesi
Ulama berbeda pendapat tentang zakat profesi, tetapi mayoritas sepakat bahwa setiap pendapatan yang memenuhi syarat wajib dizakati. Dasarnya merujuk pada keumuman ayat Al-Qur’an yang memerintahkan zakat atas harta yang dimiliki. Pendapatan dari gaji bulanan atau penghasilan jasa dianggap bagian dari harta yang berkembang sehingga terkena kewajiban zakat.
Nisab Zakat Mal Profesi
Nisab zakat profesi disamakan dengan nisab emas, yaitu setara dengan 85 gram emas. Jika harga emas saat ini Rp1.000.000 per gram, maka nisab zakat profesi sebesar Rp85.000.000. Artinya, jika penghasilan bersih seorang muslim dalam satu tahun melebihi angka tersebut, ia wajib mengeluarkan zakat.
Penghitungan nisab bisa dilakukan tahunan maupun bulanan. Jika seseorang lebih mudah menghitung per bulan, maka nisab dibagi dua belas. Dengan contoh harga emas di atas, nisab bulanan sekitar Rp7.083.000. Jika penghasilan bulanan melebihi angka tersebut, maka zakat profesi wajib ditunaikan.
Kadar dan Cara Menghitung Zakat Profesi
Kadar zakat profesi sebesar 2,5% dari penghasilan bersih. Penghasilan bersih berarti pendapatan setelah dikurangi kebutuhan pokok yang mendesak, seperti biaya makan, transportasi, atau cicilan pokok.
Contoh perhitungan:
Seorang karyawan memiliki gaji Rp10.000.000 per bulan. Setelah dikurangi kebutuhan pokok Rp4.000.000, tersisa Rp6.000.000. Karena angka ini di atas nisab bulanan, ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% x Rp6.000.000 = Rp150.000 setiap bulan.
Jika perhitungan dilakukan tahunan, maka total penghasilan dikurangi kebutuhan pokok setahun, lalu dihitung 2,5%.
Cara Menyalurkan Zakat Profesi
Zakat profesi bisa disalurkan langsung kepada mustahik, yaitu delapan golongan penerima zakat seperti fakir, miskin, dan amil. Namun, banyak orang lebih memilih membayar melalui lembaga zakat resmi agar lebih transparan dan tepat sasaran.
Selain itu, zakat profesi bisa disalurkan dalam bentuk uang tunai, transfer bank, maupun program zakat produktif. Program ini memungkinkan dana zakat digunakan untuk modal usaha kecil, sehingga penerima zakat bisa mandiri secara ekonomi.
Pelajari juga cara menghitung zakat mal dagang
Manfaat Menunaikan Zakat Profesi
Membayar zakat profesi mendatangkan manfaat besar, baik secara spiritual maupun sosial. Dari sisi spiritual, zakat menyucikan harta dan menjaga keberkahan rezeki. Dari sisi sosial, zakat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi, mendukung pendidikan, serta menumbuhkan solidaritas antarumat.
Selain itu, zakat profesi juga melatih kedisiplinan dalam mengelola keuangan. Seorang muslim belajar menyisihkan sebagian penghasilannya sejak awal untuk kepentingan umat. Dengan begitu, rasa syukur semakin kuat dan hidup lebih tenang.
Kesimpulan
Cara menghitung zakat mal profesi tidaklah rumit. Seorang muslim cukup memahami nisab, menentukan penghasilan bersih, lalu mengeluarkan 2,5% untuk disalurkan kepada mustahik. Kewajiban ini tidak hanya menyucikan harta, tetapi juga membawa keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Baca lebih banyak artikel lainnya di myellowbus.com
Menjalankan zakat profesi secara konsisten menjadikan rezeki lebih bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat luas. Dengan begitu, kewajiban syariat terpenuhi sekaligus membuka pintu kebaikan yang lebih besar.
Hi, aku Kevin Aryomukti Aprilio penulis pemula dengan minat pada bidang kuliner dan usaha rumahan. Saya mulai membagikan tulisan-tulisan tersebut dengan harapan bisa bermanfaat dan menginspirasi pembaca yang ingin mencoba hal baru dari rumah.