Meskipun banyak dikritik karena dampaknya terhadap kesehatan, tembakau telah menjadi komoditas penting di berbagai negara, baik dari segi ekonomi maupun sejarah.
Fermentasi tembakau adalah salah satu tahap penting dalam pengolahan daun tembakau yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas rasa, aroma, dan mengurangi kadar senyawa beracun seperti nikotin. Proses fermentasi juga membantu mengembangkan warna daun, memperhalus tekstur, dan membuat daun lebih tahan lama. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses fermentasi tembakau:
1. Persiapan Daun Tembakau
Setelah daun tembakau dipanen dan dikeringkan, daun tersebut dipersiapkan untuk proses fermentasi. Daun harus dalam kondisi yang optimal, tidak terlalu kering atau terlalu lembap. Daun tembakau yang telah melalui proses pengeringan biasanya memiliki kadar air sekitar 18-25%. Jika daun terlalu kering, daun harus dilembapkan terlebih dahulu untuk mencegah kerusakan saat fermentasi.
2. Penyusunan Daun
Daun tembakau yang siap difermentasi ditumpuk dalam tumpukan besar atau bal, yang disebut “pilong”. Pada tahap ini, penting untuk menumpuk daun secara rapi dan merata, karena fermentasi dipicu oleh kelembapan dan panas yang terbentuk di dalam tumpukan daun.
Daun ditempatkan dalam ruangan tertutup dengan sirkulasi udara yang baik. Tumpukan daun ini bisa setinggi 1-2 meter. Semakin besar tumpukan, semakin tinggi panas yang dihasilkan, yang merupakan faktor penting dalam fermentasi.
3. Pemantauan Suhu
Selama proses fermentasi, suhu di dalam tumpukan daun tembakau akan meningkat secara alami akibat aktivitas mikroba. Suhu ideal untuk fermentasi adalah antara 45-50°C. Jika suhu terlalu tinggi, daun bisa rusak. Oleh karena itu, pemantauan suhu secara rutin sangat penting untuk memastikan proses berjalan dengan baik.
Jika suhu melebihi batas yang diinginkan, tumpukan daun biasanya diurai dan disusun ulang agar panas bisa menyebar merata.
4. Durasi Fermentasi
Proses fermentasi biasanya memakan waktu antara 4-6 minggu, tergantung pada jenis tembakau dan kondisi lingkungan. Selama fermentasi, daun akan mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap, dan aroma serta rasa akan semakin kaya dan halus.
5. Penyortiran
Setelah fermentasi selesai, daun tembakau disortir kembali untuk memastikan kualitas. Daun yang sudah difermentasi dengan baik memiliki aroma yang khas dan tekstur yang lembut. Daun ini kemudian siap untuk diolah lebih lanjut menjadi produk tembakau.