Inisiatif global untuk mengurangi sampah plastik menjadi prioritas bagi kita. Lebih dari 8 miliar ton plastik telah diproduksi sejak plastik pertama kali diproduksi secara massal pada tahun 1950-an.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar telah menjadi sampah yang menumpuk di lingkungan. Diperkirakan hanya sekitar 9% dari semua plastik yang pernah diproduksi telah didaur ulang, sementara 12% dibakar, dan sisanya, yaitu sekitar 79%, menumpuk di tempat pembuangan sampah atau berserakan di alam bebas.
Masalah ini menjadi semakin mendesak karena produksi plastik terus meningkat setiap tahunnya. Jika tidak ada tindakan yang diambil, diperkirakan bahwa pada tahun 2050, jumlah plastik di lautan bisa melebihi jumlah ikan.
Kali ini kita akan membahas inisiatif global yang bisa dilakukan dalam upaya mengurangi sampah plastik yang sudah menyebar di dunia. Mari kita bahas!
Perjanjian Global tentang Sampah Plastik
Salah satu langkah penting dalam mengatasi masalah sampah plastik adalah pembentukan perjanjian global yang mengikat. Pada tahun 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui resolusi untuk memulai negosiasi menuju perjanjian internasional yang mengatur sampah plastik.
Perjanjian ini bertujuan untuk membatasi produksi plastik sekali pakai dan meningkatkan pengelolaan limbah plastik di seluruh dunia. Dengan adanya kerangka hukum yang kuat, negara-negara diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai target pengurangan sampah plastik yang lebih efektif.
The Ocean Cleanup
Inisiatif Ocean Cleanup adalah salah satu upaya global paling terkenal dalam membersihkan sampah plastik dari lautan. Didirikan oleh Boyan Slat, inisiatif ini menggunakan teknologi canggih untuk mengumpulkan plastik dari area-area laut yang dipenuhi sampah, seperti Great Pacific Garbage Patch.
Ocean Cleanup bertujuan untuk menghilangkan 50% dari Great Pacific Garbage Patch dalam lima tahun ke depan. Selain itu, inisiatif ini juga berfokus pada pencegahan sampah plastik masuk ke lautan dengan membersihkan sungai-sungai yang menjadi jalur utama menuju laut.
Gerakan Bebas Plastik di Kota – Kota Besar
Beberapa kota besar di dunia telah meluncurkan kebijakan untuk menjadi kota bebas plastik. Contohnya, San Francisco di Amerika Serikat melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai pada tahun 2007 dan kemudian melarang penggunaan botol plastik kecil di properti kota pada tahun 2014.
Inisiatif serupa juga diadopsi oleh kota-kota besar lainnya seperti Paris, yang mengurangi penggunaan plastik di berbagai sektor, mulai dari restoran hingga pusat perbelanjaan. Langkah-langkah ini memberikan contoh nyata tentang bagaimana kebijakan lokal dapat berkontribusi pada pengurangan sampah plastik secara global.
Pengembangan Teknologi Daur Ulang
Teknologi daur ulang memainkan peran penting dalam mengurangi sampah plastik. Beberapa perusahaan teknologi dan startup sedang mengembangkan metode baru untuk mendaur ulang plastik menjadi bahan baku yang dapat digunakan kembali.
Salah satu contoh adalah perusahaan AQUA, yang menggunakan teknologi inovatif untuk mendaur ulang botol AQUA bekas menjadi bahan dasar yang dapat digunakan untuk membuat kemasan baru.
Kampanye Kesadaran Global
Selain tindakan hukum dan teknologi, kesadaran publik juga menjadi kunci dalam mengurangi sampah plastik. Kampanye kesadaran global seperti Plastic Free July dan Beat Plastic Pollution oleh PBB mendorong individu di seluruh dunia untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Kampanye-kampanye ini menekankan pentingnya mengubah kebiasaan konsumsi, seperti membawa tas belanja sendiri, menghindari botol plastik sekali pakai, dan memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan. Dengan semakin banyak orang yang sadar akan dampak plastik terhadap lingkungan, upaya global untuk mengurangi sampah plastik akan semakin kuat.
Kesimpulan
Inisiatif global untuk mengurangi sampah plastik mencakup berbagai pendekatan, mulai dari kebijakan internasional hingga inovasi teknologi dan kampanye kesadaran publik. Upaya kolaboratif ini menunjukkan bahwa mengatasi masalah sampah plastik memerlukan tindakan bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dengan terus mendukung dan mengembangkan inisiatif-inisiatif ini, kita dapat berharap untuk melihat dunia yang lebih bersih dan bebas dari ancaman sampah plastik di masa depan.