Proses Daur Ulang Sampah Organik Di Rumah tidak tercemari

Proses Daur Ulang Sampah Organik Di Rumah tidak tercemari

Apa Itu Sampah Organik

Proses Daur Ulang Sampah Organik

Proses Daur Ulang Sampah Organik adalah salah satu masalah yang muncul sebagai akibat dari pertumbuhan populasi manusia saat ini. Sampah adalah sisa-sisa yang dikonsumsi oleh manusia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan bahwa rata-rata satu orang Indonesia membuang sampah 0,7 kg per hari. Jika dilihat dari luar, jumlah tersebut mungkin tidak terlalu besar, tetapi jika dilakukan oleh banyak orang dan terlalu sering, tentu akan menumpuk sampah.

Proses Daur Ulang Sampah Organikyang menumpuk akan menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran udara dan kebersihan. Jadi, bagaimana mengelola sampah di rumah sehingga tidak mencemari lingkungan? Baca ulasannya Apa Itu Sampah Organik? Sampah organik, juga dikenal sebagai sampah biodegradable, adalah Proses Daur Ulang Sampah Organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang dapat diuraikan menjadi molekul kecil seperti karbon dioksida, air, atau air melalui proses dekomposisi.

Ini berbeda dengan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dll. Untuk menghindari pencemaran lingkungan, penanganan manusia diperlukan karena barang-barang ini tidak dapat diurai oleh bakteri.

Untuk alasan apa pengelolaan sampah organik diperlukan?

Sampah organik harus diurus dengan baik meskipun dapat terurai secara alami. Ini karena kedua jenis sampah menimbulkan bau yang tidak sedap dan bakteri mungkin lebih sulit menguraikan sampah organik daripada sampah anorganik.

Selain itu, ada kemungkinan bahwa sampah organik yang dikelola dengan baik dapat menguntungkan manusia secara finansial. Misalnya, kotoran hewan dapat digunakan sebagai pupuk kompos dan biogas, atau daun jati yang berguguran dapat digunakan sebagai bungkus makanan. Bahkan disebut sebagai makanan tradisional yang dibungkus dalam plastik

Bagaimana Mengendalikan Sampah Organik di Rumah?

Ternyata mudah untuk mengelola sampah organik di rumah! Ini bisa menjadi inspirasi untuk kegiatan menyenangkan dan produktif bersama keluarga untuk waktu yang menyenangkan. Lihat instruksi berikut untuk melakukannya!

1. Pisahkan berdasarkan jenisnya.

Langkah pertama adalah membedakan sampah berdasarkan jenisnya: organik atau anorganik. Ini perlu dilakukan karena sampah yang diharapkan organik sering bercampur dengan sampah anorganik. Misalnya, kertas minyak dan daun pisang dari nasi bungkus harus dipisahkan saat membuangnya. Untuk membuat proses pengelolaan lebih mudah, Anda juga dapat memisahkan sampah menurut jenisnya.

Anda dapat melakukan ini dengan menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik dan secara telaten membuang sampah menurut jenisnya. Selama libur sekolah, Anda dapat mengajak anak melakukan kegiatan ini agar menjadi kebiasaan baik. Dengan demikian, ia belajar betapa pentingnya memisahkan sampah menjadi kategori tertentu untuk lingkungan.

2. Anda dapat menyisihkan sampah kertas

Kardus dan kertas terbuat dari serbuk kayu yang diproses dengan berbagai bahan kimia. Mereka terurai lebih lama daripada sampah organik, tetapi lebih cepat daripada sampah anorganik lainnya. Sampah kertas dapat menghasilkan uang bagi pemiliknya, terlepas dari seberapa cepat atau lambat prosesnya. Pertama, kertas dan kardus dapat didaur ulang menjadi kertas daur ulang yang indah.

Kedua, Anda dapat menjualnya ke bank sampah atau pengepul. Setelah disortir ulang, sampah kertas dan kardus ini dapat dijual kembali ke pabrik untuk diproses menjadi kertas dan kardus baru. Kertas dan kardus kosong dan kering, yang tidak memiliki coretan, biasanya lebih mahal.

3. Sisa bahan dapur hewan

Keluarga Anda memiliki peternakan hewan? Memberikan hewan makan dari sisa bahan dapur adalah salah satu cara mengelola sampah organik.

Selain diberikan kepada hewan, sisa nasi juga bisa diolah menjadi karak, atau nasi kering, dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. Setelah kering, Anda dapat menambahkan garam sesuai selera dan dikocok. Anda kemudian dapat memakan makanan asin ini sebagai camilan.

4. Dijadikan Pupuk Kompas

Pupuk kompos dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan tanaman karena dibuat dari sampah organik seperti kotoran hewan, sayur-sayuran, sisa rumput, ranting pohon, dan sebagainya. Caranya adalah dengan mengisi wadah sampah organik dengan tanah secukupnya.

Setelah menyiram tanah dengan air, masukkan kapur pertanian dan arang sekam, lalu ratakan dengan air yang telah dicampur dengan EM4. Masukkan tanah lagi sebagai penutup dan ratakan. Anda dapat mendapatkan ember Choice L Ember 4 Galon dan sarung tangan Bagus Sarung Tangan Plastik di Lotte Mart terdekat untuk menjaga kebersihan saat membuat pupuk kompos ini. Ini akan membantu Anda menghindari kotoran, bakteri, dan kuman.Pemupuk

5. Dibuat menjadi briket

Sampah organik dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos. Briket adalah balok yang dapat digunakan untuk memantik api alih-alih minyak tanah. Untuk membakar kayu dan menanak nasi, briket dapat dimasukkan ke dalam tungku di rumah.

Caranya adalah dengan memasukkan sampah organik ke dalam drum dan kemudian membakarnya. Pastikan drum tertutup rapat agar tidak ada udara yang keluar masuk, karena jika ada udara, sampah organik akan menjadi abu daripada arang. Setelah sampah menjadi arang, campurkan sampah dengan lem kanji yang telah cair. Aduk adonan dengan benar. Cetak adonan briket dengan cetakan briket, kemudian keringkan. Anda dapat menggunakan briketi buatan sebagai pengganti minyak tanah.

Anda dapat menjual atau memberi briket kepada orang-orang di sekitar Anda yang membutuhkan jika jumlah briket yang Anda buat cukup banyak. Anda dapat menjual sampah organik Anda ke pabrik briket terdekat jika Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk membuat briket secara mandiri. Salah satu cara untuk memanfaatkan minyak tanah adalah dengan membuat briketi. Dengan alat ini, Anda sudah dapat mengukus atau membakar masakan.

Apa Itu Mesin Appo

Mesin APPO atau Alat Pengolah Pupuk Organik merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mempermudah sebuah proses pengolahan bahan-bahan organik menjadi sebuah pupuk organik ataupun sebuah pakan ternak.

Proses pengolahan ini berjalan dengan sebuah fungsi mesin Appo yang dapat digunakan untuk memotong, menghancurkan, atau menghaluskan sebuah jerami, dedaunan, dan juga bahan organik lainnya menjadi ukuran yang lebih halus atau bahkan hingga hancur.