Rumput makanan kuda agar cepat gemuk tidak banyak, hanya beberapa rumput saja yang dikonsumsi oleh kuda, seperti Panicum maximum atau Brachiaria mutica. Pemilihan pakan kuda terbilang cukup susah karena kuda tidak makan sembarang rumput liar.
Rumput Makanan Kuda Agar Cepat Gemuk
Beberapa rumput dibawah ini mungkin bisa mempercepat tumbuh kembang kuda Anda. Pemberian rumput pakan kuda agar cepat gemuk dapat dilihat dari kandungan nutrisi yang terkandung dalam rumput yang akan dikonsumsi oleh kuda Anda.
1. Rumput Benggala
Sebenarnya, rumput ini bukan varietas asli Indonesia. Ia diperkenalkan dari dataran Afrika tropis dan subtropis. Rumput ini sudah dikenal sejak lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka, yaitu sejak tahun 1865.
Panicum maximum telah menyebar luas di berbagai wilayah Indonesia berkat kandungan gizinya yang sangat bermanfaat untuk peternakan.
Ciri khas utama dari benggala adalah daunnya yang banyak dan pertumbuhannya yang pesat. Rerumputan ini dapat mencapai ketinggian antara 60 cm hingga 1,25 meter, dengan batang yang berongga dan memiliki diameter sekitar 2,5 cm.
Kandungan protein kasar pada Rumput Benggala tertinggi diperoleh pada perlakuan P1, yaitu sebesar 17,87%. Rataan berat segar Rumput Benggala berkisar antara 14,23 g hingga 9,35 g.
Benggala dibudidayakan karena sangat baik sebagai pakan ternak, terutama untuk kuda. Kandungan nutrisi rumput ini sangat sesuai dengan kebutuhan ternak kuda.
Perlu dicatat bahwa rerumputan ini sangat tahan terhadap kondisi tanah yang kering dan teduh. Namun, ia kurang mampu bertahan di tanah yang tergenang air.
2. Brachiaria mutica
Rumput Kolonjono berasal dari Afrika dan Amerika Selatan tropis. Saat ini, rumput ini telah menyebar sebagai pakan ternak di daerah tropis basah dan subtropis.
Rumput Kolonjono diakui sebagai pakan ternak yang baik karena nilai gizinya yang cukup tinggi, terutama ketika rumput masih muda dan batangnya remah. Rumput ini dapat diolah menjadi rumput kering atau silase (Rismunandar, 1986). Kandungan nutrisi rumput Kolonjono meliputi BK 8,59%, PK 1,31%, LK 43,41%, SK 12,80%, dan BETN 33,89% (Lubis, 1992).
Rumput Kolonjono sering tumbuh di sepanjang aliran sungai. Peternak biasanya menanamnya di pinggiran ladang atau sawah. Untuk peternakan skala besar, rumput ini ditanam di lahan yang luas dan diterapkan sistem rotasi.
Setelah penanaman, jika musim penghujan tiba, rumput Kolonjono cukup dipupuk dengan pupuk kandang atau pupuk urea dan disiangi dari gulma. Pada musim kemarau, tanaman ini perlu disiram secara rutin. Setelah berumur sekitar 2 bulan, rumput sudah siap dipotong.
Pemotongan sebaiknya dilakukan sekitar 5 cm dari tanah, karena jika terlalu panjang, pertumbuhan rumput akan terhambat dan akan menyulitkan pemotongan berikutnya.
3. Rumput Gajah
Rumput Gajah, yang dikenal secara ilmiah sebagai Pennisetum purpureum, adalah salah satu jenis rumput yang sangat bermanfaat sebagai pakan ternak.
Kandungan zat gizi Rumput Gajah meliputi 19,9% bahan kering, 18,2% protein kasar, 1,6% lemak, 34,2% serat kasar, 11,7% abu, dan 42,3% bahan ekstrak tanpa nitrogen. Rumput Gajah tumbuh subur di tanah dengan ketinggian hingga 2.000 meter di atas permukaan laut.
Rumput gajah banyak di budidayakan di Afrika karena tahan terhadap cuaca panas. tumbuhan in tumbuh tegak lurus dan merumpun lebat, mencapai tinggi hingga 7 meter dengan batang yang tebal dan keras.
Panen pertama Rumput Gajah dilakukan pada umur 90 hari setelah penanaman. Panen berikutnya dilakukan setiap 40 hari sekali selama musim hujan dan setiap 60 hari sekali pada musim kemarau. Pemotongan dilakukan pada ketinggian sekitar 10–15 cm dari permukaan tanah. Produksi hijauan Rumput Gajah mencapai antara 100-200 ton rumput segar per hektar per tahun. Tanaman tua diperbaharui setelah 4-6 tahun dengan menanam yang baru.
Memberikan rumput yang mempunyai nutrisi yang terjaga, termasuk ke dalam investasi jangka panjang. Karena memberikan nutrisi yang baik dapat menjaga ternak jauh dari penyakit. Hewan ternak dapat tumbuh optimal dengan baik