Rumput Pakan Kambing dengan Kandungan Protein Tinggi

Rumput Pakan Kambing dengan Kandungan Protein Tinggi

Memberikan rumput pakan kambing  dengan kandungan protein tinggi kepada ternak kambing sangat bermanfaat. Hijauan pakan ternak (HPT) yang kaya protein mendukung pertumbuhan kambing secara optimal.Pakan hijauan ini umumnya mudah ditemukan di sekitar lingkungan kita.

Rumput merupakan salah satu jenis pakan utama untuk hewan ternak. Namun, tidak semua jenis rumput cocok sebagai pakan. Beberapa jenis rumput memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai pakan ternak.

Mengetahui jenis jenis rumput pakan kambing sangatlah penting bagi peternak karena dengan kita mengetahui jenis rumput pakan kambing dengan kandungan protein tinggi itu sangat berpengaruh bagi kesehatan dan perkembangan pertumbuhan kambing.

9 Jenis Rumput Pakan Kambing dengan Kandungan Protein Tinggi

Adapun 9 jenis rumput pakan kambing dengan kandungan protein tinggi antara lain:

1. Rumput Gajah

Hijauan ini sering ditemukan di area persawahan dan dapat tumbuh hingga setinggi 5 meter. Rumput ini memiliki batang yang tebal dan keras, daun yang panjang, serta dapat berbunga dengan bentuk seperti es lilin.

Ada beberapa varietas rumput gajah, salah satunya adalah varietas Afrika, yang memiliki batang dan daun kecil, tumbuh tegak, dan berbunga, tetapi dengan produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan varietas Hawaii.

Rumput gajah memiliki kandungan protein kasar sekitar 10% dan serat kasar 31%. Rumput ini sering dibudidayakan oleh peternak karena hasil produksinya yang lebih tinggi dibandingkan jenis rumput lainnya.

2. Rumput Gamal

Tanaman Gamal (Gliricidia sepium) sering digunakan sebagai pagar hidup atau peneduh. Akar tanaman Gamal berfungsi sebagai penambat nitrogen yang efektif, serta membantu dalam pengendalian erosi dan gulma, terutama alang-alang.

Dengan potensi produksi daun mencapai 200 ton/ha/tahun, tanaman Gamal sangat berpotensi sebagai sumber protein pakan hijauan. Daun Gamal dapat dipanen mulai usia tanaman 8 bulan setelah penanaman pertama, dan pemanenan selanjutnya bisa dilakukan setiap 90 – 120 hari.

Rumput gamal, yang sering digunakan sebagai tiang panjat, mengandung protein kasar antara 18-24%. Meskipun memiliki nilai gizi yang baik, rumput gamal sebaiknya tidak diberikan secara berlebihan. Idealnya, porsi rumput gamal dalam ransum ternak sapi tidak lebih dari 10% dari total komposisi pakan.

3. Rumput Odot

Keunggulan rumput odot terletak pada produksinya yang tinggi, terutama selama musim penghujan di mana batangnya menjadi lebih lunak dan sangat disukai oleh kambing dan domba. Selain itu, rumput odot memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumput gajah.

Contoh kadar protein kasar dalam daun rumput odot berkisar antara 12-14%, dan bahkan dapat mencapai hingga 17%. Tingkat kecernaan rumput odot juga bisa mencapai 65-70%.

Selama musim penghujan, pemotongan dapat dilakukan setiap 30 hingga 40 hari, dengan hasil anakan mencapai sekitar 20 anakan setiap dua kali masa panen.

Perbanyakan rumput odot dapat dilakukan secara vegetatif menggunakan cabang-cabang yang tumbuh dengan baik. Untuk meminimalkan kerusakan pada batang, pemotongan cabang dilakukan menggunakan alat yang tajam.

Batang yang dipotong, yang akan digunakan sebagai bahan tanaman atau stek, sebaiknya memiliki panjang sekitar 30 cm.

4. Rumput Indigofera

Tanaman indigofera termasuk dalam salah satu genus legum pohon yang terbesar, dengan sekitar 700 spesies dan 45 jenis yang tersebar di berbagai wilayah tropis.

Sebagian besar tanaman indigofera berbentuk semak, meskipun ada juga yang tumbuh sebagai pohon kecil dengan tinggi mencapai 5-6 meter.

Ciri khas tanaman indigofera adalah daunnya yang menyirip, dengan ukuran bervariasi antara 3 hingga 25 cm. Bunganya berukuran kecil dan berbentuk raceme, dengan panjang antara 2 hingga 15 cm.

Rumput indigofera dikenal dengan produktivitas tinggi dan kandungan nutrisi yang baik. Protein kasar pada rumput ini mencapai 27,97%, sementara serat kasarnya mencapai 15,25%.

5. Rumput Setaria

hijauan ini juga dikenal dengan nama rumput setaria Lampung. Rumput setaria tumbuh tegak dengan rumpun yang lebat, dapat mencapai ketinggian hingga 2 meter.

Daunnya halus dan lebar, berwarna hijau gelap, sedangkan batangnya lunak dengan nuansa merah keungu-unguan. Pangkal batangnya pipih, dan pelepah daunnya tersusun seperti kipas di bagian pangkal batang.

Rumput setaria mengandung 27% serat kasar dan 8% protein kasar. Walaupun rumput ini mudah untuk ditanam, ia tidak tahan terhadap genangan air.

6. Rumput Raja atau King Grass

Rumput raja memiliki karakteristik tumbuh tegak dan berumpun, dengan ketinggian yang dapat mencapai sekitar 4 meter. Batangnya tebal dan keras, sedangkan daun lebar dan agak tegak dengan bulu halus pada bagian dekat ligula.

Daunnya memiliki permukaan yang luas dan umumnya tidak berbunga, kecuali jika ditanam di daerah yang dingin. Rumput raja dapat ditanam di daerah subur, baik di dataran rendah maupun tinggi, dengan curah hujan tahunan melebihi 1.000 mm.

Rumput raja adalah tanaman perenial dengan kandungan serat kasar sebesar 32,6%. Hijauan ini mudah dibudidayakan di tanah yang tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering.

7. Rumput Pakchong

Rumput pakchoy ini merupakan hasil persilangan antara rumput gajah (Pennisetum purpureum Schumach) dan pear millet (Pennisetum glaucum). Penelitian menunjukkan bahwa rumput pakchong dapat tumbuh dengan baik di berbagai lokasi, terutama di daerah yang mengandung bahan organik.

Keunggulan rumput yang berasal dari Thailand ini terletak pada kandungan protein yang lebih tinggi, yaitu sekitar 16,45%. Sebagai perbandingan, rumput odot mengandung protein sekitar 11,6%, sedangkan rumput Taiwan memiliki kandungan protein sekitar 13%.

8. Rumput Signal

Rumput sinyal (Brachiaria decumbens) adalah jenis rumput tahunan yang kuat, memiliki batang rimpang dan stolon, dan dapat bertahan hingga sekitar 5 tahun,rumput ini memiliki sistem perakaran yang padat, dengan banyak akar yang tumbuh cepat dan dapat menjangkau kedalaman hingga 2 meter.

Hijauan jenis ini cenderung tumbuh merunduk atau menyebar, dengan tinggi mencapai sekitar 60 cm. Batangnya dapat berbunga dan mencapai tinggi hingga 1 meter, tumbuh dari stolon. Daunnya pendek, berbulu, dan berwarna hijau cerah. Helaian daun berbentuk lanset, sementara perbungaannya berbentuk malai dengan 2-7 rasem yang sedikit melengkung, dan panjangnya berkisar antara 2 hingga 5 cm.

Hijauan signal di kenal karena pertumbuhannya yang cepat, daya tahan terhadap injakan, dan ketahanannya terhadap kekeringan serta kondisi lahan kritis. Rumput ini mengandung serat kasar antara 30-35% dan protein sekitar 6-10%.

9. Rumput Kolonjono

Kolonjono memiliki serat kasar sebesar 35% dan protein kasar sekitar 7%. Rumput ini mudah untuk ditanam dan dapat tumbuh baik bersama dengan jenis rerumputan lainnya.

Demikianlah penjelasan mengenai berbagai jenis rumput pakan ternak yang kaya protein dan dapat dicoba,semoga informasi ini bermanfaat!